Sekarang ini fenomena mengenai otak tengah sangat booming dibicarakan. Diberitakan bahwa seorang anak dapat membaca dengan mata tertutup, mewarnai dengan mata tertutup, bahkan dapat berkendara.
Maraknya aktivasi otak tengah yang sering dianggap membuat anak menjadi lebih cerdas, bahkan brilian, ternyata tidak pernah ada dan dibahas di dunia medis kedokteran.
Dwi Putro Widodo, Konsultan Ahli Saraf Anak RSCM Jakarta, mengatakan aktivasi otak tengah sehingga anak bisa berjalan melintasi tali, bahkan melempar pisau dengan mata tertutup, tidak pernah ada penelitiannya dan dikembangkan di dunia kedokteran.
"Otak tengah atau disebut mid brain itu letaknya di pangkal batang otak dan fungsinya mengatur gerak bola mata, bukan membuat anak cerdas seketika," ujarnya di RSCM, hari ini.
Dia menjelaskan hal yang disebut aktivasi dan marak di masyarakat saat ini adalah proses belajar dengan terus mengulang-ulang kemampuan motorik tertentu. Paling ekstrim dari apa yang diklaim sebagai aktivasi otak tengah saat ini adalah melempar pisau ke arah buah apel yang ada di kepala. Hal tersebut merupakan hasil belajar.
Sampai hari ini belum ada satupun publikasi ilmiah yang menyatakan bahwa otak tengah dapat diaktifkan untuk meningkatkan kecerdasan manusia, apalagi meng-upgrade nya menjadi jenius.
Induksi lateralisasi aktifitas otak tengah menurut sebuah tulisan ilmiah tahun 2005 malahan dapat mengakibatkan mental stress (tekanan mental) dan berbagai stres lain yang akan memicu gangguan irama jantung dan kematian mendadak (sudden death).
Perdebatan mengenai otak tengah mengenai perlu tidaknya otak tengah tersebut diaktifkan terus terjadi. Masyarakat makin memahami pentingnya menyeimbangkan kedua belahan otak kanan dan kiri, karena masing-masing belahan tersebut memiliki beragam fungsi yang saling mengisi dalam perjalanan panjang kehidupan seorang manusia.
Ironisnya seolah belum puas dengan kekayaan kedua belahan otak kita,
sekelompok ilmuwan mulai mengotak-atik dan mencari bagian lain, yang
dinamakan otak tengah. Mereka mencari tahu apakah dengan mengaktivasi otak tengah kecerdasan seseorang akan makin bertambah, atau mengubah mereka menjadi jenius, serta memiliki berbagai kecerdasan lain yang supra-natural. Di kalangan medis otak tengah ini dikenal sebagai bagian dari otak manusia yang memiliki fungsi sangat vital, misalnya sebagai pusat pengendali jantung, pembuluh darah, pernafasan, refleks-refleks, dan masih banyak
lagi. Berbagai tulisan ilmiah mengenai otak tengah ini bisa kita baca dalam
berbagai tulisan sepuluh tahun terakhir.
Dahulu orang berpikir bahwa kecerdasan identik dengan IQ, meskipun mereka
mengetahui dalam test IQ yang diukur hanyalah kecerdasan seseorang di bidang matematika, linguistik dan sedikit visuo-spatial.
Saat ini wawasan kita mulai terbuka, melalui hasil penelitian Prof Gardner
di tahun 1980an diketahui bahwa ada delapan jenis kecerdasan yang berbeda
yang bisa dimiliki oleh masing-masing kita dalam porsi yang berbeda.
Masing-masing kecerdasan tersebut menempati area yang berbeda di sisi kiri
dan kanan otak kita. Kecerdasan yang bervariasi ini disebut Kecerdasan
Multipel (Multiple Intelligence). Yang terjadi pada anak-anak tersebut sebenarnya bukan JENIUS (memiliki IQ yang sangat tinggi atau di atas 140), melainkan latihan untuk suatu kewaspadaan (AWARENESS) terhadap apapun yang ada di sekeliling mereka.
Kondisi semacam ini perlu kita cermati lebih baik, mengingat kondisi awareness yang berlebihan akan membuat seseorang mengalami berbagai gangguan jiwa, dari gejala yang ringan berupa Gangguan Cemas Menyeluruh, sampai tipe berat berupa Gangguan Paranoid.
No comments:
Post a Comment